Slider

Rabu, 22 Oktober 2014
0 komentar

[Pendaftaran Penonton] Cang Pilem! Film Dokumenter, “Dongeng Rangkas”, Jumat, 24 Oktober 2014, Pukul 20.00 WIB

10:51



Jumat, 24 Oktober 2014
Pukul 20.00 WIB
Forum Lenteng
Film “Dongeng Rangkas
Andang Kelana, Badrul “Rob” Munir, Fuad Fauji, Hafiz, dan Syaiful Anwar
75 menit, 2011, Dewasa

Sila mendaftar di tautan ini:

Formulir

Film “Dongeng Rangkas”
Andang Kelana, Badrul “Rob” Munir, Fuad Fauji, Hafiz, dan Syaiful Anwar
75 menit, 2011, Dewasa

Film Dongeng Rangkas adalah sebuah dokumenter panjang yang berkisah tentang dua pemuda yang hidup paska Reformasi 1998. Iron dan Kiwong adalah dua pemuda yang memilih hidup sebagai Pedagang Tahu, sementara mimpi-mimpinya tetap dipegang teguh. Kiwong bermimpi menjadi pemuda yang lebih baik, yang menjadikan keluarga hidup lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan Iron, percaya musik adalah anugerah dari Tuhan, dan ia ingin terus mengembangkan fantasi musiknya di jalur Underground.

Film Dongeng Rangkas merupakan sebuah usaha kawan-kawan komunitas yang punya ketertarikan kepada persoalan-persoalan lokal dan merekamnya ke dalam media audio-visual untuk didistribusikan kepada masyarakat sebagai bahan pembelajaran bersama. Sebagai usaha untuk merekam persoalan lokal, maka format dokumenter feature dianggap salah satu cara yang paling efektif dalam menghadirkan dan membangun kesadaran bersama tersebut.

Produksi Dongeng Rangkas berlangsung selama 3 bulan (Mei – Juli 2011), yang melibatkan pelaku dokumenter Forum Lenteng, Jakarta dan Saidjahforum, Rangkasbitung. Proses perekaman film dilakukan di desa Kampung Muara, Kawasan Sungai Ciujung, Kota Rangkasbitung, dan suasana stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Film ini berusaha memotret Rangkasbitung dari aktivitas-aktivitas masyarakat yang diwakili oleh sosok dua orang penjual tahu; Kiwong dan Iron. Dua tokoh ini dapat dianalogikan sebagai potret dua pemuda yang hidup paska Reformasi 1998 yang hidup di sebuah kota berjarak 120 Km dari ibu kota Jakarta.

Kota yang menjadi terkenal oleh buku Multatuli itu, sepertinya begitu lambat tumbuh, di antara hingar-bingar pembangunan paska Reformasi. Kiwong dan Iron adalah dua pemuda sederhana yang memilih hidup sebagai pedagang tahu, sementara mimpi-mimpinya tetap dipegang teguh. Kiwong bermimpi menjadi pemuda yang lebih baik, yang menjadikan keluarga hidup lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan Iron, percaya musik adalah anugrah dari Tuhan, dan ia ingin terus mengembangkan fantasi musiknya di jalur ‘underground’.

Dongeng Rangkas bisa dianggap sebagai satu-satunya dokumenter feature yang hadir dan diproduksi di Rangkasbitung. Hal ini diharapkan dapat menjadi pemicu perkembangan dunia perfilman di Rangkasbitung dan sekitarnya.

Filem ini adalah produksi Forum Lenteng yang bekerjasama dengan Komunitas Saidjah Forum, Lebak. Kerja produksi dokumenter ini merupakan bagian dari peningkatan kapasitas komunitas akumassa yang diprakarsai oleh Forum Lenteng. Kerja-kerja dalam program akumassa adalah melakukan pendidikan media kepada komunitas dalam rangka membangun kesadaran “media” kepada masyarakat sebagai bagian dari pengembangan diri dan masyarakat sekitar. Aktivitas akumassa dapat dilihat di www.akumassa.org.

Film ini adalah Film Dokumenter Panjang Terbaik di Festival Film Dokumenter 2011 (Yogyakarta). Film ini juga telah diikutsertakan dan diputar di 3rd DMZ-Docs Korean International Documentary Festival 2011 dan Copenhagen International Documentary Film Festival 2011 (CPH:DOX) di Denmark.


Berita Terbaru

 
Top