Komunitas Tikar Pandan
menjadi mitra lokal di Aceh untuk penyelenggaraan Festival Film Eropa ke-14, “Europe on Screen” (EOS) 2014.
Untuk di Aceh, program EOS ini akan menayangkan 18 film pilihan dari beragam genre, mulai dari film
misteri, fiksi ilmiah, thriller, documenter sejarah, drama, film keluarga, film
pendek, dan film lingkungan.
Program
ini secara nasional akan memutar 71 film dari 26 negara Eropa,
yaitu 22 dari 28 negara anggota Uni Eropa (Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia,
Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hongaria,
Irlandia, Italia, Luksemburg, Polandia, Portugal, Rumania, Slowakia, Spanyol,
Swedia, Belanda dan Inggris) dan 4 negara Eropa lainnya (Islandia, Norwegia,
Serbia dan Swiss).
Pemutaran
di Aceh akan berlangsung dari tanggal 9-11 Mei 2014. Film yang akan diputar adalah
The Arrival of Wang (Italia), Breath of Freedom (Jerman), The Shooter
(Denmark), The Ice Dragon (Swedia), The Past (Perancis), Alfie the Little Werewolf
(Belanda), More Than Honey (Swiss), dan Wadjda (Jerman), serta 10 film finalis
kompetisi film pendek.
Putra
Hidayatullah, salah seorang panitia, mengatakan bahwa “Film-film ini dibagi
berdasarkan beberapa segmen yaitu segmen discovery,
ekstra, dokumenter, anak-anak, dan segmen film pendek.” Lebih lanjut, Putra
menuturkan bahwa penonton film di Aceh juga mesti berbangga, karena film
penutup festival tahun ini, The Shooter,
juga akan diputar di Aceh pada tanggal 9 Mei 2014.
Festival
Film Eropa (Europe on Screen)
ini merupakan inisiatif bersama dari para kedutaan besar dan pusat kebudayaan
Eropa di Indonesia. Festival ini diselenggarakan di
Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1990,
kemudian yang kedua pada tahun 1999. Sejak 2003, Festival
ini mulai diselenggarakan setiap tahunnya di bawah slogan “Europe on Screen”. Untuk
di Aceh sendiri, EOS pertama kali dilaksanakan sejak tahun 2007 di Episentrum
Ulee Kareng (Komunitas Tikar Pandan).
Festival
ini dilaksanakan sejak tanggal 2-11 Mei 2014 yang diselenggarakan di sembilan
kota di Indonesia: Banda Aceh, Bandung, Denpasar, Jakarta, Makassar, Medan,
Padang, Surabaya, dan Yogyakarta.
Rizki,
mewakili Tim Kurator Film Episentrum yang hadir di malam pembukaan EOS 2014 di
Jakarta mengatakan bahwa film-film Eropa menjadi tidak begitu dikenal di Indonesia
karena jalur distribusinya yang sedikit, padahal dari segi kualitas film, ada
beberapa film Eropa yang bahkan lebih bagus kualitasnya daripada produksi arus
utama Hollywood. Beberapa festival film ternama ada di Eropa seperti Cannes dan
Berlinale. “Program ini tentu saja akan membuka wacana penonton film di Aceh”,
imbuhnya.
Dalam rangka
Festival ini, Bapak
Olof Skoog, Duta
Besar Uni Eropa untuk Indonesia,
mengatakan: “Film‐film ini tidak
hanya ekspresi menakjubkan
dari keragaman budaya kami, tetapi juga
cara yang ampuh
untuk mengkomunikasikan ide‐ide lintas
batas. Film‐film ini bukan
merupakan hasil perhitungan
pasar yang rumit
dan tidak pula disertai
dengan biaya promosi
besar‐besaran. Tetapi seperti
semua karya yang bagus, film‐film ini kemungkinan
besar akan meninggalkan
jejak yang tetap bertahan
terus dan tidak sekedar diingat semalam saja. Sebagian
dari film‐film ini akan menghibur ‐
lainnya akan memprovokasi”.
Bapak
Orlow Seunke, Direktur Festival EOS 2014
mengatakan: “Selamat menikmati film‐film serta festivalnya”.
Semua
film diputar gratis, namun terbatas hanya untuk 45 kursi setiap filmnya. Saat ini tiket dapat diambil di Episentrum Ulee Kareng
atau melalui Putra Hidayatullah (085262673007).
Bagi bagi para penonton yang telah mengambil tiket diharapkan untuk dapat
hadir ke tempat pemutaran satu jam sebelum pemutaran berlangsung untuk
registrasi ulang. Jika saat pemutaran sudah dimulai dan para penonton yang
bersangkutan tidak hadir atau tempat duduk sudah terisi penuh, maka tiket akan
dialihkan ke penonton cadangan dan pintu akan segera ditutup.
Pemutaran
berlangsung di Episentrum Ulee Kareng: Jl. Tgk. Meunara VIII, No. 8. Garot.
Aceh Besar (masuk melalui jalan depan Kantor Pemadam Kebakaran Kota Banda Aceh).
Jadwal
pemutaran di Aceh yaitu: Jumat (9/5), pukul 14:00 WIB, The Arrival of Wang
(Italia); pukul 16:30 WIB, Breath of Freedom (Jerman), dan pada pukul 19:00 WIB,
The Shooter (Denmark). Sabtu (10/5), pukul 14:00 WIB, The Ice Dragon (Swedia); pukul
16:30 WIB, film finalis kompetisi film pendek; dan pukul 19:00 WIB, The Past
(Perancis). Di hari terakhir pemutaran, Minggu (11/5), pukul 14:00 WIB, Alfie
the Little Werewolf (Belanda), pukul 16:30 WIB, More Than Honey (Swiss), dan pada
pukul 19:00, Wadjda (Jerman).
Acara ini merupakan kerja sama antara Uni Eropa, Indonesian Film Center (IdFilmCenter), dan khusus di Aceh, bermitra dengan Komunitas Tikar
Pandan, Episentrum Ulee Kareng, Aneuk Mulieng Publishing, Sekolah Menulis
Dokarim, Kedai Buku Dokarim, Metamorfosa Institute, Epicentrum Entertainment,
Komunitas Kanot Bu, Banda Aceh Membaca, LPM Perspektif Unsyiah, Aliansi
Jurnalis Independen Kota Banda Aceh, Muharram Journalism College, Himpunan Mahasiswa
Komunikasi Universitas Syiah Kuala, English Department Student Association (EDSA) UIN Ar-Raniry,
Komunitas Kamera Lubang Jarum Aceh (Mata Nanggroe), Suara Komunikasi.com, ruangrupa,
IloveAceh, Banda Aceh Info, Aceh Women for Peace Foundation, Radio Flamboyant
FM, dan Liberty Language Center.
Untuk
informasi program dapat menghubungi Putra (085262673007) dan melihat lini massa @pustakaTP, situs
www.tikarpandan.org, dan laman Facebook Liga Kebudayaan Tikar pandan.[]
Cek semua hal berkaitan
dengan festival di: EOS 2014
Trailer festival di: Trailer.
Unduh Press Kit di: Press Kit.
Unduh Poster Aceh di: Poster
Unduh Poster dan
Sinopsis Aceh di: Poster dan Sinopsis