Slider

Sabtu, 31 Agustus 2013
0 komentar

Saksikan Teater Rumah Boneka (Berita)

12:20
* Di Gedung Sultan Selim Jumat dan Sabtu Malam
BANDA ACEH - Komunitas Tikar Pandan bekerja sama dengan Institut Ungu didukung Kedutaan Besar Norwegia untuk Indonesia menggelar sebuah pertunjukan teater bertajuk “Rumah Boneka”. Pertunjukan itu akan diselenggarakan di Gedung Sultan Selim II, Banda Aceh, Jumat dan Sabtu (30-31 Agutus) malam.
Produser teater sekaligus penerjemah cerita, Faiza Mardzoeki, dalam konferensi pers di Hotel Hermes Palace, Kamis (29/8) mengatakan, Rumah Boneka merupakan sebuah naskah karya yang diadaptasi dari karya asli penulis drama asal Nowegia, Henrik Ibsen berjudul “A Doll’s House”.
“Ini merupakan sebuah cerita tentang kondisi perempuan yang masih relevan jika melihat dalam konteks kekinian. Secara sastra, cerita karya Henri Ibsen ini juga sangat menarik,” kata Faiza dalam konferensi pers itu.
Teater yang berkisah tentang perempuan itu diperankan oleh aktris nasional antara lain Heliana Sinaga, Ayu Dyah Pasha, Ayez Kassar, Teuku Rifnu Wikana, Willem Bevers, Pipien Putri. “Selain itu, dua anak Aceh yaitu Nahla Azayaka Rivadsyaharani dan Sultan Pasha juga ikut bermain dalam teater ini,” ujarnya.
Sebelumnya, telah dilakukan seminar publik bertema “Perempuan Aceh: Dari Urusan Personal ke Urusan Politik. Kegiatan seminar dan pementasan Rumah Boneka di Aceh, lanjutnya, diharapkan dapat bisa membuka diskusi masalah sosial dan kebudayaan termasuk isu-isu perempuan dan ketidakadilan gender di masyarakat.
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik, mengungkapkan naskah drama karya sastrawan Norwegia Henrik Ibsen ini cukup terkenal dan juga sudah difilmkan. “Pemutaran pertamanya cukup kontroversial dan mengundang kemarahan dari banyak pihak,” ujarnya.
Yang coba diutarakan dalam karya ini, jelasnya, adalah peran wanita yang ingin mengubah keadaan kaumnya pada saat itu. “Seiring berjalan waktu, kemudian pergerakan dan kiprah wanita dalam publik menjadi lebih intens. Norwegia juga menjadi negara pertama yang kaum wanitanya punya hak untuk memilih,” kata Stig.(sr)

Sumber asli: Serambi Indonesia

Berita Terbaru

 
Top