Slider

Rabu, 17 September 2014
0 komentar

[Arsip Berita] Tikar Pandan Raih Penghargaan AFI 2014

09:24
Suasana Saat Pemutaran Film di Taman Sari Banda Aceh


BANDA ACEH | ACEHKITA.CO -- Komunitas Tikar Pandan berhasil meraih penghargaan Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2014 yang digelar di Istana Maimun, Medan, Sumatera Utara, Ahad (14/9/2014).

Meraih Apresiasi Komunitas, Tikar Pandan menyisihkan empat nominator lain, yaitu Forum Lenteng (Jakarta), Komunitas Godong Gedang (Banjarnegara), Komunitas Sarueh (Padang Panjang), dan Komunitas Sangkanparan (Cilacap). AFI digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama bersama Badan Perfilman Indonesia sejak 2012.

Direktur Komunitas Tikar Pandan Azhari Aiyub menyebutkan, penghargaan ini didedikasikan kepada mereka yang menjadi penonton setiap film yang diputar di Komunitas Tikar Pandan.

"Ini kebanggaan bagi Aceh," kata Azhari Aiyub kepada acehkita.co, Senin (15/9/2014).

Menurut Azhari, Komunitas Tikar Pandan dianggap berada di garda depan dalam menyebarluaskan film Indonesia, selain medium bioskop, terutama di daerah yang tidak memiliki jaringan bioskop.

Komunitas Tikar Pandan telah menginisiasi pemutaran film dalam 10 tahun terakhir ini. Pascatsunami, komunitas ini membentuk Episentrum Ulee Kareng, yang bertugas menangani pemutaran film independen berkualitas.

Dalam sekali pertunjukan, para penonton tak begitu banyak. Hanya sekitar 40 orang saja. Saat ini terbentuk klub diskusi film dan Tikar Pandan menjadi fasilitator, seperti menyediakan film-film berkualitas. "Sebulan paling kita memutar tiga kali," ujar Azhari.

Azhari menyebutkan, pemutaran film itu berawal dari ide untuk berbagi film berkualitas kepada publik. "Ada film yang setelah kami nonton kami anggap bagus, lalu kami ingin berbagi dengan orang lain," sebut Azhari.

Film yang diputar di Komunitas Tikar Pandan bukan jaringan Hollywood atau Bollywood yang selama ini menyerbu Indonesia, yang bisa dengan mudah ditemukan di lapak bajakan. "Di luar jaringan itu ada film bagus, yang penuh dengan unsur pendidikan. Dari situ kami galang dan sebarkan ke publik," tambah penulis Aceh ini.

acehkita.co mencatat, Tikar Pandan menggelar sejumlah acara nonton film, seperti Festival Film Eropa, Festival Film Jerman, Cang Film, dan Khanduri Film.

Komunitas Tikar Pandan memperoleh film-film tersebut dari jaringan mereka di Bandung, Jakarta, Jogjakarta, Berlin, Prancis, atau Bangkok. "Itu film komunitas atau independen yang tidak ada di jaringan bioskop," sebut Azhari. | FG

Sumber: Acehkita

Berita Terbaru

 
Top